Saturday, 10 April 2010

AM bunyi dan teler nggak stabil

AM bunyi dan teler tidak stabil biasanya karena:

1. Perawatan yang berubah2, tidak teratur dan tidak konsisten (pakan, EF, mandi, jemur).

Kalau jemur cuma 1 kali seminggu dan bunyi terus, nggak usah dilatih untuk jemur setiap hari. Kalau mandi biasa disemprot dan nggak mau dikaramba, ya nggak usaha sekali2 dikaramba sambil dipaksa2 masuk ke keramba. Kalau diberi makan pakan murahan sudah OK, nggak usah diganti2 pakan lain dengan asumsi “biar lebih bagus”. Orang yang suka opor atau soto saja kadang emoh diberi hotdog, pizza atau kue keju kok, meski konon gizinya lebih tinggi.

Kalau biasanya dengan jangkrik 1 sehari sudah OK, nggak usaha digeber dengan 4-5 jangkrik dengan asumsi biar lebih OK.

Orang burungnya nggak suka repot2 kok kita malah yang lebih repot dengan asumsi “biar lebih bagus”. Kalau Anda merasa memang perlu mengubah menu pakan, pola jemur, mandi dan sebagainya, ya diubah saja secara perlahan dan setelah itu dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan serta jangan diubah2 lagi.

Selama masa pengubahan, pasti akan ada perubahan konsistensi dalam bunyi dan perilaku burung. Ya sudah, tunggu saja sampai dia mapan dan bunyi secara stabil.

Berapa lama waktunya? Ya tergantung. Yang jelas, bukan dalam waktu sehari dua hari. Bisa sepakan, bisa sebulan dan sebagainya.

Kita sering menjadi uring2an pelihara burung karena kita sendiri tidak pernah konsisten. Dengar nasihat A, dituruti. Nasihat B dituruti, tapi diubah lagi karena nasihat C dan sebagainya. Nah, kemudian kitab berpikir “wah ini burung kok sulit sekali ya….” Padahal, kenyataannya kita sendiri yang “sulit” dan “nggak berprinsip”.

Seandainya AM bisa ngomong, maka dia akan berkata, “Wah si bos ini gimana sih, orang kok bingungan. Udah enak2 makanan yang kemarin kok disuruh makanan kayak gini……hoeeek…….” Maka, ngambeklah dia.

Hehehehe.

2. Karena masih muda dan kalau diibaratkan manusia anak2, dia belum punya “pegangan” dan belum menemukan “kesenangan”. Celakanya lagi, sudah AMnya muda, belum ada satu setengah tahun misalnya, sudah harus gonta2 makan dan perawatan. Weleh-weleh….

Soal AM nggak seperti MB, ya lain donk. Itulah bedanya burung fighter dan bukan. Sejumlah burung disebut fighter karena sangat peka dengan bunyi2an di sekitarnya apalagi ketemu sesama fighter. Jangankan ketemu burung lain, dengar suara tokek di malam hari, kadang2 MB langsung menyahut dan bernyanyi nggak kalah seru kok.

Nah, AM bukanlah burung fighter, seperti halnya MB, kacer, decu, larwo atau tledekan/sulingan.

Soal bagaimana burung cepat berkicau, ya semuanya melalui proses. Nggak bisa kita beli burung yang bisa instan kita rawat dan langsung OK. Kecuali tentunya, kita beli burung yang sudah jadi, burung kelas latber ataupun burung lapangan.

(dikutip dr:omkicau.com)

No comments:

Post a Comment